Selasa, 09 April 2013

puncak ibadah tertinggi


MujahidKalimatillahJihad
Assalamu’alaikum wr wb..
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, Sang pemilik kerajaan Langit dan Bumi.
Selawat serta salam senantiasa tercurahlimpahkan kepada junjungan alam
Muhammad Rasulullah saw, serta kepada seluruh ahlinya, sahabat-sahabatnya,
tabi’in dan seluruh ummatnya yang tetap konsisten dan komitmen terhadap Islam
hingga akhir zaman…

Ikhwah Fillah yg insya Allah senantiasa berada dalam pemeliharaan-Nya,
Sering kita lalui hari demi hari disibukan dengan perkara-perkara yg bersifat duniawi, mulai dari urusan ribadi, keluarga, pekerjaan, etc…tidak sedikitnya itu semua sangat memungkinkan melupakan diri kita dari mengingat & beribadah kepada Allah….walaupun semua aktivitas tersebut nyata-nyata dituntut oleh agama kita yang mana merupakan sebagian daripada bentuk ibadah kita kepada-Nya.

Ada sebuah ibadah yang amat tinggi nilainya disisi Allah dan derajatnya melebihi seluruh bentuk ibadah-ibadah yang pernah disampaikan dan dicontohkan oleh Rasulullah saw dalam kehidupannya sehari-hari yaitu JIHAD.

Jihad untuk siapa…………..?

Tentunya Jihad Fisabilillah.
Saudaraku, cukuplah JIHAD sebagai ibadah paling utama bagi seorang mukmin, Jihad adalah puncak tertinggi dari seluruh ibadah. Merupakan barometer dan bukti
yang membedakan antara seorang “Pecinta hakiki” dan “Pecinta palsu”.

Sungguh seorang “Pecinta hakiki” tentunya rela mengorbankan jiwa dan
raganya serta hartanya untuk Rabb dan llahnya, mendekatkan diri kepada-Nya
degan sesuatu yang paling mahal yg ada pada dirinya.

Dia suka-andaikata-memiliki nyawa sebanyak jumlah belahan rambutnya, yang kemudain dia kerahkan untuk menggapai cinta dan Ridha-Nya, Serta dia lebih menyukai andaikata dirinya terbunuh di jalan-Nya, kemudian dihidupkan lagi oleh Rabbnya, kemudian terbunuh lagi di jalan-Nya, kemudian dihidupkan lagi, dan kemudian terbunuh lagi dijalan-Nya.

Dia mengorbankan dirinya untuk membela kekasih, hamba dan Rasul-Nya,
sedang ia bertutur kata:
“Pecinta-Mu, menebus dirimu dengan jiwa,
jikalau dia memilkiki yg lebih mahal
dari jiwanya,tentulah dikorbankan juga.”

Dia telah menyerahkan jiwa dan hartanya kepada Pembelinya. Dan dia tahu bahwa
dia tidak mungkin mengambil barang dagangannya, kecuali dengan membayar
harganya.

Ingat janji Allah:
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin jiwa dan harta mereka dengan memberikan jannah untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah
(fisabilillah), lalu mereka membunuh atau terbunuh.”
(QS.At-Taubah:111)

Jika seluruh manusia telah sepakat, bahwa bukti cinta yang benar adalah
pengorbanan dengan harta dan jiwa dalam meraih Ridha Sang Kekasih, maka bagi Sang Kekasih Sejati (Allah) cinta hanya boleh diberikan kepada-Nya dan kecintaan kepada selain-Nya adalah bathil, dan sangat layak apabila Allah mensyari’atkan JIHAD bagi hamba-hamba-Nya. Dimana, Jihad merupakan puncak amalan yang bisa mendekatkan diri kita kepada Allah sedekat-dekanya.

Bila ummat-ummat sebelum kita berkurban dengan memepersembahkan diri mereka sendiri untuk di sembelih di jalan Allah, ‘Tuan’ mereka yang sejati, maka
keindahan manakah yang melebihi keindahan ibadah Jihad ini……..???
Karenanya, Allah menyimpan ibadah ini khusus untuk Nabi yang paling sempurna
dan untuk Umat yang sempurna pula, baik dalam hal akal, tauhid, maupun kecintaan
kepada Allah.

=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=

Sebagai penutup mari sejenak kita renungkan sabda Rasulullah saw:

“Perumpamaan orang yang berjihad di jalan Allah adalah seperti orang yang
shaum dan bangun tengah malam, berdiri khusuk membaca ayat-ayat Allah, tanpa
berhenti untk shaum dan shalatnya, sehingga orang yang BERJIHAD di jalan
Allah itu kembali pulang. Allah telah menjamin Mujahid yang Berjihad di
jalan-Nya, Dia akan memasukannya kedalam Jannah jika mewafatkannya, atau
memulangkannya dalam keadaan selamat dengan membawa pahala atau juga rampasan
perang.” (HR Bukhari)

=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
/* Masya Allah……
Hayya bil Jihad..!
Wallahu’alam bishawab.
Wasallam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Welcome to My Blog

- Copyright © Perpustakaan Surga -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -