Rabu, 13 Maret 2013

Sadarkah Kalian Terkadang Memohon Tanpa Bersyukur

berapa perbandingan anda memohon/meminta kpada Alloh dengan bersyukur kepada Alloh?
kebanyakan dari kita yaitu kita sering meminta sesuatu tapi lupa bersyukur..


- kita tidak lupa berdoa sebelum makan berharap mendapat barokah dari makanan tersebut tetapi setelah selesai makan kita lupa berdoa sesudah makan...


- kita tidak lupa berdoa sebelum masuk Wc agar terhindar dari setan saat kita di dalam Wc tersebut, tetapi kita sering lupa bahkan tidak pernah berdoa setelah keluar dari Wc


- kita tidak lupa berdoa sebelum tidur tetapi kita sering lupa atau malah hampir tidak pernah membaca doa bangun tidur.

ga perlu jauh jauh.. cukup dilihat dari keseharian kita. hal yang sepele. itu sudah menandakan bahwa kita memang kurang bersyukur tetapi selalu banyak permohonan.


 
Sebelum Tidur Membaca Doa :

بِاسْمِكَ اللّهُمَّ أَحْيَاوَأَمُوتُ


bismikallahumma ahya wa amutu

Artinya :
Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan mati

Sesudah Bangun Tidur Membaca Doa :

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ


alhamdulillahil ladzi ahyana ba’da ma amatana wailaihin nusyur

Artinya :
Segala puji bagi Allah yang menghidupkan aku kembali setelah mematikan aku dan kepada Allah akan bangkit

Keterangan :
Doa ini berdasarkan hadits nabi yang saya ambil dari Riadust Shalihin :

عَنْ حُذَيْفَةَ وَأَبِىذَرٍّ رَضِىَاللّهُعَنْهُمَا قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَاأَوَى إِلىَ فِرَاشِهِ قَالَ : بِاسْمِكَ اللّهُمَّ أَحْيَاوَأَمُوتُ ، وَإِذَااسْتَيْقَظَ قَالَ : اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ . رَوَاهُ الْبُخَارِىُّ


Artinya :
Hudzaifah r.a. dan Abu Dzarr keduanya berkata : Adalah Rasulullah saw. jika akan tidur membaca : bismikallahumma ahya wa amutu (Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan mati), dan apabila bangun tidur membaca ; alhamdulillahil ladzi ahyana ba’da ma amatana wailaihin nusyur (Segala puji bagi Allah yang menghidupkan aku kembali setelah mematikan aku dan kepada Allah akan bangkit). (Bukhari).



Segala Puji bagi Allah Rabb semesta alam dan Salawat serta salam dihaturkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi Wa Salam.
Makan adalah kebutuhan kita sehari hari yang sangat penting, dengan makan kita bisa beraktifitas sehari hari dan bisa leluasa beribadah dengan tenang.
Akan tetapi ada adab ketika hendak makan dan setelah makan, diantaranya adalah berdoa sebelum dan sesudah makan.
Dari kecil kita diajarkan doa sebelum makan yaitu :

ALLOHUMMA BAARIK LANAA FIIMAA ROZAQTANAA WA QINAA ADZAABAN NAAR.

Dan juga doa sesudah mkan yaitu :

ALHAMDU LILLAHIL LADZII ATH'AMA WASAQOONA WAJA’ALANA MUSLIMIIN,
 
Tetapi ternyata doa-doa tersebut adalah doa-doa makan yang berasal dari hadist yang dhoif.

INILAH PENJELASANNYA : 

Ibnu ‘Adiy meriwayatkan dalam kitabnya “Al-Kaamil” 6/206 :
Abdullah bin ‘Amru radiyallahu ‘anhuma berkata: Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam ketika disuguhi makanan membaca do’a ... 

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، بِسْمِ اللهِ


“Ya Allah .. berilah berkah untuk kami pada apa yang engkau anugrahkan kepada kami, dan lindungilah kami dari siksaan api neraka. (Aku makan) dengan menyebut nama Allah!”
Dan jika selesai makan membaca ... 

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ مَنَّ عَلَيْنَا فَهَدَانَا ، وَالْحَمْدُ للهِ الََّذِيْ أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا فَأَرْوَانَا وَكُلّ الْإِحْسَانِ آتَانَا


“Segala puji bagi Allah yang telah memberi nikmat kepada kami kemudian memberi hidayah kepada kami, dan segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum kemudian memberi kami kepuasan, dan atas segala kebaikan yang diberikan kepada kami”.
Hadits ini sangat lemah menurut Abi Hatim dalam kitab “Ilal hadits” karya Ibnu Abi Hatim no.1516, karena pada sanadnya ada rawi yang bernama Muhammad bin Abi Az-Zu’aizi’ah; hadits-hadits yang ia riwayatkan sangat lemah (mungkarul-hadits jiddan)
Demikian pula At-Tirmidzi dalam kitabnya “As-Sunan” no. 3457:
 
Bahwasanya Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam jika selesai makan, beliau membaca: 

الْحَمْدُ للهِ الَّذِي أَطْعَمَنَا، وَسَقَانَا، وَجَعَلَنَا مُسْلِمِينَ


“Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum, dan menjadikan kami orang muslim”.
Hadits ini juga sangat lemah, Ad-Dzahaby mengatakan bahwa hadits ini mungkar. [Lihat: Mizan Al-I’tidaal 1/385]
Pada sanad Abu Daud ada rawi yang bernama Ismail bin Riyah: ia majhul (tidak diketahui orangnya dan kedudukan haditsnya) tidak ada yang meriwayatkan darinya kecuali Abu Hasyim.
Dan pada sanad At-Tirmidzi ada Hajjaj bin Artha-ah: Ibnu Hajar mengatakan: ia banyak melakukan kesalahan dalam meriwayatkan hadits. Sedangkan Ibnu Akhi Abi Sa’id atau Maula Abi Sa’id; tidak diketahui orangnya.

Doa Sebelum Makan dan Sesudah Makan Yang Benar
  
 Apabila seseorang makan maka hendaklah membaca :
dari Umar bin Abi Salamah radhiyallaHu ‘anHu, Rasulullah ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam berkata kepadaku, “Wahai anak, bacalah bismillah, makanlah dengan tangan kanan dan makanlah yang terdekat darimu” (HR al Bukhari dan Muslim)
“Jika salah seorang dari kalian makan maka ucapkanlah ‘Bismillah’. Jika ia lupa di awal maka ucapkanlah, ‘Bismillah fi awwalihi wa akhiri’.” (Sahih, HR. Abu Dawud 3/347, at-Tirmidzi 4/288, lihat Shahih at-Tirmidzi karya asy-Syaikh al-Albani 2/167)
Apabila lupa pada permulaannya, hendaklah membaca :
Apabila selesai makan maka membaca :
 
Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan ini kepadaku dan yang telah memberi rizki kepadaku tanpa daya dan kekuatan dariku.(HR. Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnus Sunni, Ahmad dan al Hakim)
 
Atau membaca :
 
Segala puji bagi Allah (aku memuji-Nya) dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh berkah, yang senantiasa dibutuhkan, diperlukan dan tidak bisa ditinggalkan, wahai Rabb kami.” (HR.Bukhari,Abu Dawud, Ahmad, At Tirmidzi, Ibnu Sunni, dan al Baghawi)
 
Wallahu A’lam
 
 
 
Refrensi:
1. umar-arrahimy.blogspot.com
2. abuzubair.wordpress.com
3. asysyariah.com

Doa Masuk dan Keluar Kamar Kecil

A.    Doa masuk kamar kecil(toilet)

اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِك مِنْ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ

 Allaahumma Innii A'udzu Bika Minal Khubutsi wal Khabaaitsi

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari syetan laki-laki dan syetan perempuan.
Atau:

بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِك مِنْ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ

Bismillaahi Allaahumma Innii A'udzu Bika Minal Khubutsi wal Khabaaitsi

Artinya: Dengan menyebut nama Allah. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari syetan laki-laki dan syetan perempuan.
* * * * *

Doa pertama didasarkan pada hadits Anas bin Malik radliyallah 'anhu, beliau berkata:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْخَلَاءَ قَالَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ


"Adalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila masuk ke kamar kecil berdoa: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari syetan laki-laki dan syetan perempuan.” (Muttafaq 'alaih)

Sedangkan doa ke dua di samping hadits Anas di atas juga didasarkan pada hadits Ali bin Abi Thalib radliyallah 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Penghalang pandangan jin terhadap aurat manusia adalah apabila dia masuk ke kamar kecil ia mengucapkan Bismillah." (HR. Al-Tirmidzi dan Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syekh al-Albani dalam Shahih al-Jami' al-Shaghir no. 3611)

Kapan dibacanya?

Maksud apabila masuk ke kamar kecil dalam kedua riwayat di atas adalah sebelum masuk ke kamar kecil, bukan ketika sudah berada di dalamnya. Hal ini berdasarkan riwayat al-Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad dari hadits Anas, beliau berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذَا أَرَادَ أَنْ يَدْخُلَ الْخَلَاءَ قال : اللهم إني أعوذ بك من الخبث والخبائث


"Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila hendak masuk ke kamar kecil beliau membaca: Allaahumma Innii A'udzu Bika Minal Khubutsi wal Khabaaitsi."

Lajnah Daimah dalam fatawanya, no. 1607, mengatakan:
"Di antara adab Islam, seseorang berdzikir kepada Tuhannya ketika hendak masuk ke kamar kecil atau kamar mandi. Yaitu dengan membaca sebelum masuk: Allaahumma Innii A'udzu Bika Minal Khubutsi wal Khabaaitsi. Dan hendaknya tidak menyebut nama Allah setelah masuk di dalamnya, tapi harus diam dari menyebut nama Allah ketika sudah masuk." 

Sementara apabila di tempat yang terbuka yang tidak dikhususkan untuk buang hajat, seperti padang pasir dan hutan, maka doa ini dibaca tatkala hendak ditunaikannya hajat seperti ketika seseorang menyingkap pakaiannya. (Syarh Shahih Muslim: 2/92. Subul al Salam: 1/222 dari Maktabah Syamilah).

Hal ini merupakan pendapat jumhur ulama dan mereka mengatakan kalau seseorang lupa membaca doa ini maka ia membacanya dalam hati. (Fathul Bari, 1/307).

Cara membacanya
Doa ketika akan masuk ke kamar kecil dibaca dengan keras (sampai terdengar suaranya oleh orang lain). Hal ini didasarkan pada dzahir hadits Anas bin Malik di atas. (Fiqih Sunnah, bab Qadlaul Haajah: 1/33)
Imam al Shan'ani berkata: dan dzahir hadits Anas, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengeraskan dzikir ini, maka begusnya membacanya dengan keras." (Subulus Salam: 1/222)

Kenapa harus berdoa dengan doa di atas?
Karena WC dan semisalnya merupakan tempat kotor yang dihuni oleh syetan maka sepantasnya seorang hamba meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala agar ia tidak ditimpa oleh kejelekan makhluk tersebut. (Asy Syarhul Mumti‘, 1/83)

------------

B.    Doa keluar dari Toilet

غُفْرَانَكَ

Ghufraanaka

Artinya: Aku mohon ampunan-Mu, Ya Allah.
* * * * * *
Doa ini didasarkan pada hadits Aisyah radliyallah 'anha,

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا خَرَجَ مِنْ الْخَلَاءِ قَالَ غُفْرَانَكَ


"Adalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, apabila sudah keluar dari kamar kecil beliau membaca: Ghufraanaka." (HR. Ahmad, al-Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh al-Albani dalam al-Irwa, no. 52)

Hadits Aisyah radliyallah 'anha  di atas adalah riwayat yang paling shahih yang menerangkan masalah ini, sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Hatim. (Lihat Fiqih Sunnah: ; dan Subulus Salam: 1/254). 

Ada dua lagi riwayat yang menerangkan tentang masalah ini, namun status keduanya dhaif.
Pertama, hadits Anas bin Malik, berkata: "Adalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika keluar dari kamar kecil, beliau membaca: 

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنِّي الْأَذَى وَعَافَانِي


"Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kotoran dariku dan yang telah memaafkanku." (HR. Ibnu Majah. Didhaifkan oleh Syekh al Albani dalam Shahih wa Dhaif Sunan Ibni Majah: 1/373; didhaifkan juga dalam al Misykah no. 374 dan al Irwa' no. 53)
Kedua, hadits ibnu Umar, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca: 

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذَاقَنِي لَذَّتَهُ وَأَبْقَى فِي قُوَّتَهُ وَأَذْهَبَ عَنِّي أَذَاهُ


"Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kenikmatan kepadaku, yang masih memberikan kekuatan pada diriku, dan yang telah menghilangkan kotoran dari diriku." (HR. Ibnus Sunni. Didhaifkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Dhaif al-Jami' al Shaghir, no. 4388)
Imam al Shan'ani dalam Subulus Salam menyatakan seluruh sanadnya lemah. (1/254)

Kapan membacanya?
Membaca doa di atas ketika sudah keluar dari kamar kecil (toilet). (Subulus Salam: 1/253)
Sayyid Sabiq dalam Fiqhus Sunnah-nya mengatakan: "apabila keluar hendaknya mendahulukan kaki kanan, kemudian membaca: Ghufraanaka. (1/37)

Kenapa beristighfar?
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beristighfar ketika keluar dari kamar kecil mengandung beberapa makna: 

Pertama, karena beliau tidak berdzikir kepada Allah sewaktu buang air. Padahal beliau senantiasa berdzikir kepada Allah setiap saatnya. Beliau menganggap bahwa meninggalkan dzikir pada waktu itu adalah kesalahan dan merasa berdosa, karenanya beliau bersegera istighfar. 

Kedua, maknanya adalah beliau bertaubat dari kelemahannya dalam menyukuri nikmat Allah yang diberikan kepadanya. Allah telah memberinya makan, lalu memudahkan beliau mencernanya, lalu memudahkan kotoran keluar darinya. Karenanya beliau merasa syukur beliau masih sangat sedikit dibandingkan nikmat ini, makanya beliau segera beristighfar.
Kemudian Imam al Shan'ani menyimpulkan, boleh jadi istighfarnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dari kedua-duanya. Wallahu a'lam.

Oleh: Badrul Tamam
(PurWD/voa-islam.com)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Welcome to My Blog

Daftar Isi

Blogger templates

Blog Archive

- Copyright © Perpustakaan Surga -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -